9.23.2009

When the night going crowded !


Ini alun alun kota Tegal. Tapi ini alun-alun terbaik yang pernah aku temukan. Bukan hanya karna fisiknya yang berkonsep alun-alun, tapi juga suasananya yang benar-benar membudaya sebagai sebuah alun-alun, sebagai pusat kegiatan malam dan hiburan rakyat kota.

Dalam pendeskripsiannya, alun-alun kota Tegal sangat ramai tidak hanya pada malam, tapi juga siang dan pagi. The most is when this place turn into the night. That was so great and crowded! Kelap-kelip lampu bukan hanya lampu hias jalan, tapi juga kembang api yang tidak hentinya ditembakkan ke atas langit padam. Tidak hanya kembang api, tetapi juga kelap-kelip lampu dari para pedagang mainan anak yang dirancang untuk bisa terbang dan menyala. Anak-anak yang berkejaran berlari bermain dan berkelakar di tengah lapangan. Para pedagang berjualan sambil berdendang lagu jawa diiringi tawa teman-temannya seolah tanpa beban menjalani hidup. Muda-mudi yang duduk bersender di tempat-tempat lesehan yang beralas keramik. Obrolan-obrolan hangat keluarga kecil dan besar yang begitu ramah. Seolah semua orang disana melepaskan segala gundah kelit dan pahitnya kejadian tadi sore. Hangat dan bersahabat dengan bingkai sebuah Masjid Agung Kota Tegal yang tersusun rapi tiap struktur bentuk bangunannya. Perpaduan warna, suara dan suasana yang tidak akan pernah bisa terganti oleh mall besar manapun di Indonesia, bahkan dunia. I got the atmosphere of city in here!

Dalam angan-angan ku sebagai seorang pembelajar planologi, yaitu tata ruang kota, ini adalah yang seharusnya kota. Tapi ini bukan satu-satunya parameter, karena kota tidak harus ada alun-alun dan aktivitasnya, tapi juga harus memperhatikan unsur-unsur lain yang tentunya lebih prioritas dari sekedar alun-alun. Ini hanya sekedar angan-angan dan impian, melihat sebuah kota yang gemerlap bukan karena bangunan tinggi megah dan full of lights, tapi esensi kota adalah menjadi sesuatu yang secara umum dapat dinikmati masyarakatnya secara ekonomi dan marginalitas. Bukan kota yang hanya dapat dinikmati orang-orang atas dan modern, tetapi bagaimana kota itu bisa difungsikan secara sosial oleh semua kalangan tanpa ada suatu batasan budaya dan tingkat sosial yang ada.
Mungkin sekedar gambaran yang tidak masuk teori yang sesungguhnya. Hanya sekedar belajar berangan untuk menjadi sesuatu di kemudian hari yang mungkin bisa menginspirasikan dan juga yang mungkin akan bermanfaat bagi semua orang. Tidak untuk menggurui dan memberi ajaran yang melenceng, tapi untuk sekedar share sesuatu yang sedang terpikirkan. dan jika ada usulan, pendapat saran dan ekslusifnya untuk kritik, sangat amat diharapkan untuk pembangunan 'kota-kota' yang lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar